Kamis, 26 Desember 2013

Preview Manchester City vs Liverpool, Perebutan Puncak Klasemen

Laga yang dinanti banyak orang itu akhirnya tiba. Manchester City akan menjamu pemuncak klasemen sementara, Liverpool di Etihad Stadium dalam duel bertajuk Big Match in Boxing Day, Jumat (27/12) dini hari WIB besok.

Duel ini semakin menarik karena kedua tim inilah yang menjadi pencetak gol terbanyak hingga pekan ke-17 Premier League musim ini. The Citizens berhasil menggelontor lawan-lawannya dengan total 51 gol, sementara The Reds memiliki koleksi 42 gol.

Tuan rumah sendiri lebih diunggulkan untuk memenangi laga ini jika melihat rekor kandang mereka yang sempurna. Dari delapan kali bermain di Etihad musim ini, anak asuh Manuel Pellegrini berhasil menyapu bersih kemenangan.

Berbanding terbalik dengan City, Liverpool justru memiliki rekor cukup buruk kala bertandang ke markas lawan di musim ini. Namun catatan itu sedikit terobati setelah di laga tandang terakhir berhasil melumat tuan rumah Tottenham lima gol tanpa balas.

Menyambut laga ini, Pellegrini dipusingkan dengan cederanya bomber utama mereka, Sergio Aguero. Selain itu, full-back Pablo Zabaleta juga masih diragukan untuk turun di laga ini.

Sementara itu, manajer Liverpool, Brendan Rodgers juga masih dibuat cemas dengan tak bisa tampilnya kapten Steven Gerrard. Sedangkan full-back muda yang tengah naik daun, Jon Flanagan kondisinya masih diragukan untuk turun.

Beruntung bagi Liverpool karena mereka memiliki striker haus gol dalam diri Luis Suarez. Pemain asal Uruguay itu kini tengah dalam puncak performa dan menjadi top skor sementara Premier League dengan koleksi 19 gol.

Lantas, jika melihat fakta bahwa kedua tim adalah tim terproduktif sejauh ini, akankah laga panas ini akan menghasilkan banyak gol? Menarik kita tunggu.

Data dan Fakta :
  • Manchester City berhasil memenangi 8 laga kandang terakhir mereka di Premier League.
  • The Citizens berhasil mencetak sedikitnya 3 gol di 6 laga kandang terakhir mereka di Premier League.
  • City bermain imbang di 3 pertemuan terakhir kontra Liverpool di semua ajang.
  • Liverpool berhasil mencetak sedikitnya 3 gol di 6 dari 7 laga terakhir di Premier League.
  • The Reds berhasil memenangi 4 laga terakhir di Premier League.
  • Anak asuh Brendan Rodgers berhasil mencetak sedikitnya 2 gol di 3 pertemuan terakhir kontra Manchester City di semua ajang.

Preview Chelsea vs Swansea, Jaga Rekor Kandang

Laga cukup menarik akan tersaji di Stamford Bridge kala Chelsea kedatangan Swansea City dalam lanjutan Premier League pekan ke-18 yang bertepatan dengan Boxing Day, Kamis (26/12) besok.

The Blues harus memenangi laga ini jika tidak ingin terlempar dari persaingan di papan atas tabel klasemen karena jarak poin yang sangat rapat di delapan besar. Pemuncak sementara, Liverpool dan peringkat delapan, Manchester United hanya terpaut jarak delapan poin.

Chelsea sendiri saat ini masih duduk di posisi empat dengan koleksi 34 poin, atau hanya tertinggal dua poin dari puncak. Hal inilah yang akan mendorong anak asuh Jose Mourinho untuk mendulang poin penuh kala melawan Swansea di rumah.

Sejauh ini, Frank Lampard cs memang memiliki rekor yang bagus kala bermain di rumah sendiri dengan mendulang tujuh kemenangan, sekali seri, dan belum pernah tersentuh kekalahan.

Sementara itu di kubu tamu, manajer Michael Laudrup dipusingkan dengan harus menepinya striker andalannya, Michu karena cedera pergelangan kaki. Bomber asal Spanyol itu diharuskan absen selama enam pekan ke depan.

Kedua tim saat ini sama-sama dihinggapi masalah konsistensi. Chelsea di baru-baru ini sempat kehilangan angka saat bertandang ke markas Stoke City, sebelum kemudian tersingkir di Piala Liga usai ditaklukkan Sunderland. Di laga terakhir, London Biru malah berhasil menahan imbang tuan rumah Arsenal.

Hal yang sama juga berlaku di The Swans. Ashley Williams cs bahkan tak bisa menang dalam tiga laga terakhir. Di partai pamungkas, Swansea bahkan harus takluk dari Everton kala bermain di kandang sendiri.

Lalu, siapakah yang akan memenangi laga sengit ini? Apakah Chelsea asuhan Mourinho atau justru Swansea yang mampu membuat kejutan? Kita tunggu saja

Head To Head Kedua Tim :
  • 28-04-2013 Chelsea 2 - 0 Swansea (EPL)
  • 23-01-2013 Swansea 0 - 0 Chelsea (Piala Liga)
  • 09-01-2013 Chelsea 0 - 2 Swansea (Piala Liga)
  • 03-11-2012 Swansea 1 - 1 Chelsea (EPL)
  • 31-01-2012 Swansea 1 - 1 Chelsea (EPL)
  • 24-09-2011 Chelsea 4 - 1 Swansea (EPL)
5 Pertandingan Terakhir Dari Kedua Tim :

Chelsea (S-K-M-M-K)

  • 23-12-13 Arsenal 0 - 0 Chelsea (EPL)
  • 18-12-13 Sunderland 2 - 1 Chelsea (Piala Liga)
  • 14-12-13 Chelsea 2 - 1 Crystal Palace (EPL)
  • 12-12-13 Chelsea 1 - 0 Steaua Bucuresti (UCL)
  • 07-12-13 Stoke City 3 - 2 Chelsea (EPL)

Swansea City (K-S-K-S-M)
  • 22-12-2013 Swansea 1 - 2 Everton (EPL)
  • 15-12-2013 Norwich 1 - 1 Swansea (EPL)
  • 12-12-2013 St Gallen 1 - 0 Swansea (UEL)
  • 09-12-2013 Swansea 1 - 1 Hull (EPL)
  • 04-12-2013 Swansea 3 - 0 Newcastle (EPL)

Selasa, 26 November 2013

Preview Champions League Basel vs Chelsea

Chelsea akan memikul dua misi krusial saat melawat ke St Jakob Park, Swiss menantang tuan rumah FC Basel di matchday kelima Liga Champions, Rabu (27/11).

Dipermalukan secara mengejutkan dengan skor 1-2 pada pertemuan pertama di Stamford Bridge, The Blues akan membawa aroma pembalasan ke Swiss. Apalagi sejak hasil di matchday 1, itu anak asuh Jose Mourinho terus mencatatkan hasil sangat positif.

Selain itu, kemenangan berharga tiga poin akan memastikan mereka melaju ke babak 16 besar. Chelsea saat ini memimpin klasemen Grup E dengan keunggulan tiga poin dari Schalke di posisi kedua berkat tiga kemenangan beruntun setelah dijatuhkan Basel.

Bekal The Blues menyambut laga ini pun terbilang bagus yakni kemenangan derby 3-0 di kandang West Ham pada laga Premier League di akhir pekan. Jadi wajar jika mereka terbang ke Swiss dengan optimisme tinggi dua ambisinya tersebut bakal tercapai.

Meski demikian, Basel yang menduduki posisi ketiga diyakini takkan menyerah begitu saja. Maklum mereka pun masih punya peluang lolos ke babak berikutnya karena hanya tertinggal satu poin dari Schalke.

Tak hanya itu, rekor Basel pun cukup impresif dengan belum tersentuh kekalahan dalam delapan laga terakhir yang membuat mereka kini memuncaki klasemen sementara Swiss Super League.

♠   Data dan Fakta FC Basel VS Chelsea
  • Chelsea sudah mencetak setidaknya tiga gol dalam 3 laga terakhir mereka di Liga Champions.
  • Selain itu, The Blues juga mencatat clean sheet dalam tiga partai terakhir mereka di Eropa.
  • Rekor pertemuan kedua tim masih berpihak pada Chelsea dengan dua kemenangan dari tiga kali bentrok.
  • Rekor Basel lawan tim Inggris di Liga Champions cukup bagus dengan belum terkalahkan di empat laga terakhir.
  • Basel juga membekuk Manchester United di Swiss pada 2011 yang membuat Setan Merah gagal lolos dari fase grup.
  • Chelsea masih belum bisa memainkan Fernando Torres, sementara Ashley Cole diragukan dan Marco van Ginkel masih harus absen panjang.
  • Sementara Basel tak akan gelandang Marcelo Diaz dan Behrang Safari yang diterpa cedera.

Perkiraan Pemain :
Basel (4-4-2):
Vailati; Voser, Schar, Xhaka, Ajeti; Stocker, Die, Frei, El Nenny; Streller, Sio

Chelsea (4-3-3):
Cech; Ivanovic, Terry, Cahill, Cole; Mikel, Ramires, Lampard; Hazard, Oscar; Eto'o 

Jumat, 26 Juli 2013

Cerezo Osaka Bekuk Juara Premier League

Tim asuhan David Moyes tentu tidak ingin mengulangi hasil mengecewakan kala mereka kalah di dua laga tur pramusim kali ini oleh Thailand All-Stars dan yang terbaru dari Yokohama F Marinos. United kembali tidak diperkuat oleh gelandang terbaiknya musim lalu Michael Carrick.

Babak Pertama
Jalannya babak pertama berlangsung menarik. Seperti yang sudah diduga, United langsung mengambil alih permainan sejak sepak awal dilakukan. Pemain yang kini mendapat jabatan baru sebagai pemain-asisten pelatih Ryan Giggs, memimpin rekan-rekannya membangun serangan dari sisi kiri dan kanan pertahanan Cerezo Osaka. Termasuk peluang Robin van Persie pada menit ke dua yang berawal dari pergerakan pemain veteran tersebut.

Van Persie kembali melewatkan peluang untuk membawa United unggul. Pada menit ke 11, ia gagal memenangkan duel satu lawan satu melawan kiper Cerezo Jin-Hyeon Kim menyusul umpan terobosan dari Shinji Kagawa di sisi kanan pertahanan.

Turunnya tensi serangan United membuat Cerezo lebih percaya diri menguasai bola. Beberapa kali tendangan spekulalsi dari jarak jauh dilancarkan, salah satunya melalu sepakan keras Kasukami dari jarak 20 yard yang masih mampu dihadang dengan sempurna oleh Andres Lindegaard.

Mimpi buruk terjadi, penguasaan bola yang payah dari Chris Smalling berhasil direbut oleh Kenyu Sugimoto. Kontan saja sang pemain langsung melepaskan tembakan keras menyusur tanah yang menembus jala Lindergaard pada menit ke 33, skor berubah 1-0 buat keunggulan Cerezo Osaka.

The Red Devils langsung memberi reaksi, mereka tak ingin kekalahan melawan Yokohama F Marinos kembali terjadi. Intensitas serangan meningkat pesat, begitu juga penguasaan bola oleh United. Kagawa yang bermain menonjol di babak pertama berulang kali menyusun serangan United, sayang kedudukan masih belum berubah hingga babak pertama usai. Cerezo Osaka unggul 1-0 atas Manchester United.



Susunan Pemain:


Manchester United: Lindegaard; Rafael, Smalling, Ferdinand, Buttner; Young, Giggs, Jones, Kagawa; Welbeck, Van Persie

Cerezo Osaka: Kim; Sakemoto, Yamashita, Fujimoto, Maruhashi; Yokoyama, Simplicio; Yamaguchi, Sugimoto, Minamoto; Edno

Senin, 17 Juni 2013

Balotelli Persembahkan Tiga Angka Bagi Italia

Pasukan Cesare Prandelli sukses meraup tiga angka dari laga perdana mereka di Grup A, Senin (17/6). Gol khas nan spesial Andrea Pirlo membawa Italia memimpin, tapi Meksiko membalasnya lewat penalti Javier Hernandez sebelum jeda. Kemenangan sang runner-up Euro 2012 atas kampiun Piala Emas CONCACAF 2011 tersebut ditentukan oleh Mario Balotelli di babak kedua.

Dengan skema 4-3-2-1 yang diadopsi dalam sesi latihan, Italia lebih mendominasi Meksiko. Pada menit 27, hasilnya sudah terlihat ketika tendangan bebas trademark Pirlo dari jarak sekitar 22 meter sukses melewati pagar hidup pemain Meksiko dan bersarang di gawang Jose de Jesus Corona. Regista Juventus itu menandai penampilannya yang ke-100 di pentas internasional dengan sebuah gol dan membawa Azzurri memimpin 1-0.

Namun sayang, keunggulan Italia hanya bertahan tujuh menit. Berawal dari pelanggaran Andrea Barzagli terhadap Giovani dos Santos di area terlarang, wasit Enrique Osses asal Chile pun menunjuk titik putih. Hernandez yang bertindak sebagai algojo melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Forward Manchester United itu sukses mengecoh Gianluigi Buffon, mencetak gol internasionalnya yang ke-33 dan menyamakan kedudukan jadi 1-1, yang bertahan hingga jeda.

Babak kedua berjalan lebih sengit. Saat Italia berusaha mengembalikan keunggulan, Meksiko mencoba mencuri kesempatan untuk membalikkan keadaan sekaligus mengakhiri catatan buruk dalam urusan menjebol gawang lawan. Di empat laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014, Meksiko hanya sanggup mencetak satu gol. Itulah yang ingin mereka perbaiki di laga ini.

Akan tetapi, 12 menit sebelum berakhirnya waktu normal, upaya Meksiko untuk bangkit mendapat pukulan telak dari Italia. Mereka kebobolan dan tertinggal lagi untuk kedua kalinya. Kerja keras Balotelli pun terbayar.

Hampir sepanjang laga, sebelum gol itu tercipta, ujung tombak Azzurri itu dipaksa melihat semua peluangnya mentah. Dari 6 shot yang dilepaskannya, tak ada satu pun yang bersarang di gawang Corona. Kiper Meksiko itu bahkan menggagalkan 3 shot on target sang mesin gol AC Milan. Namun, di menit 78, Corona takluk juga. Dengan power-nya, Balotelli meredam penjagaan pemain lawan, mengontrol operan Giaccherini, melepas shooting keras yang tak bisa ditahan Corona, dan membawa Italia kembali memimpin.

Meksiko yang sedang berjuang untuk lepas dari krisis ketajaman tak sanggup meruntuhkan barisan pertahanan Italia di menit-menit sisa. Skor 2-1 dan tiga angka untuk Italia pun dipastikan setelah wasit meniup peluit panjang.

Kredit khusus untuk Corona. Jika bukan karena penampilan cemerlangnya di bawah mistar dengan mematahkan tiga peluang Balotelli dan satu dari Riccardo Montolivo, Meksiko pasti terluka lebih parah di Maracana.

Italia pun mendapatkan poin yang sama dengan Brasil dari matchday pertama, sedangkan Meksiko memiliki poin 0 seperti Jepang, yang dihantam Selecao tiga gol tanpa balas.

Pada laga berikutnya, 19 Juni mendatang, Italia akan menghadapi juara AFC ASian Cup 2011 Jepang di Arena Pernambuco, sedangkan El Tri ditunggu tuan rumah dan juara bertahan Brasil di Fortaleza.

Line Up Meksiko (4-4-2): Corona; Salcido, Rodriguez, Moreno (kuning 47'), Flores; Guardado, Torrado, Zavala (Jimenez 86'), Aquino (Mier 53'); dos Santos (kuning 58'), Hernandez.

SLine Up Italia (4-3-2-1): Buffon; Abate, Barzagli (kuning 34'), Chiellini, De Sciglio; De Rossi (kuning 81'), Pirlo, Montolivo; Giaccherini (Aquilani 88'), Marchisio (Cerci 68'); Balotelli (kuning 79') (Gilardino 86').

Rabu, 01 Mei 2013

Kemenangan 2-0 Tak Cukup Bawa Madrid Ke Final

Real Madrid harus mengubur ambisi meraih titel Liga Champions kesepuluhnya setelah disingkirkan Borussia Dortmund dengan agregat 3-4 di semifinal. Tumbang 1-4 pada leg pertama di Jerman, pasukan Jose Mourinho hanya sanggup menang 2-0 di kandang sendiri pada leg penentuan. El Real pun dipaksa mengucapkan selamat tinggal kepada La Decima impian mereka musim ini dan menunggu setidaknya sampai musim depan untuk mewujudkannya.

Di Bernabeu, Rabu (01/5), Madrid menampilkan performa yang jauh lebih baik dibandingkan ketika dihajar Dortmund lewat empat gol Robert Lewandowski di Jerman. Namun, Dortmund bermain cukup disiplin dan hanya kebobolan dua kali lewat pemain pengganti Karim Benzema serta kapten Sergio Ramos di penghujung laga. Madrid bertarung dengan gagah namun gagal comeback, sedangkan Dortmund sukses memastikan satu tempat untuk partai puncak di Wembley 25 Mei mendatang.

Sebelum laga, Madrid tahu apa yang mereka butuhkan untuk melewati hadangan Dortmund, yakni mematahkan rekor tak terkalahkan sang wakil Jerman di Liga Champions musim ini dan itu pun harus dengan kemenangan minimal tiga gol tanpa balas. Syarat pertama terpenuhi, tapi tidak dengan yang kedua.

Tempo tinggi dan serangan-serangan cepat Madrid serta beberapa counter attack Dortmund dan cederanya Mario Gotze mewarnai babak pertama di Bernabeu.

Madrid, yang butuh gol cepat demi menguasai jalannya laga, mendapat peluang emas lewat tendangan Higuain, voli Cristiano Ronaldo, dan Ozil yang one-on-one dengan Weidenfeller, tapi semuanya tidak membuahkan hasil. Dortmund juga sempat mengancam melalui Lewandowski, namun gagal, dan skor 0-0 bertahan hingga wasit Howard Webb memberi tanda berakhirnya paruh pertama.

Agregat 4-1 masih bertahan hingga jeda dan peluang Madrid untuk lolos ke final pun sepertinya mulai memudar.

Dortmund, yang bermain lebih pasif di babak pertama, mencoba mengambil inisiatif serangan setelah restart. Madrid sampai dipaksa mengingat betapa berbahayanya Lewandowski setelah sang striker dua kali mengancam gawang Diego Lopez di menit-menit awal babak kedua. Kiper Madrid itu bahkan dipaksa bekerja keras lagi untuk mementahkan finishing Ilkay Gundogan yang berdiri bebas di depan wilayahnya.

Mourinho lalu memasukkan Kaka dan Benzema. Dampaknya luar biasa. Pada menit 83, Madrid mendapatkan juga gol yang mereka incar dari awal laga. Berawal dari through pass Kaka, Ozil melepas crossing ke depan gawang Dortmund yang dituntaskan Benzema tanpa kesalahan. Bernabeu pun bergemuruh.

Madrid lalu mengurung wilayah Dortmund. Lima menit berselang, nyawa Madrid yang sebelumnya seolah padam kembali menyala setelah umpan tarik Benzema diteruskan Ramos dengan sebuah tendangan keras jarak dekat untuk merobek gawang sang wakil Jerman.

Madrid percaya bahwa comeback sudah berada di depan mata, dan mereka pun mengerahkan segalanya untuk mencetak yang ketiga. Akan tetapi waktu yang tersisa tidak cukup bagi Madrid untuk meruntuhkan barisan pertahanan skuad Jurgen Klopp, yang sempat goyah setelah kebobolan dua namun kembali fokus di menit-menit akhir laga.

Barometer gol Ronaldo di Liga Champions musim ini pun terhenti pada angka 12, tapi bintang Madrid itu tetap memimpin daftar top scorer sementara. Lewandowski, dengan 10 gol, masih berpeluang menyamai atau bahkan melewatinya di Wembley nanti.

Sang pemilik sembilan gelar harus menelan kekalahan semifinal keempatnya sejak terakhir kali menjuarai kompetisi elit Eropa ini pada tahun 2002, sedangkan Dortmund tersenyum karena berhasil lolos ke final keduanya sejak berjaya atas Juventus pada 1997 silam.

Lawan Dortmund di partai puncak adalah salah satu dari Barcelona atau Bayern Munich. Melihat keunggulan 4-0 Bayern pada leg pertama, sepertinya kita bakal melihat Der Klassiker di panggung paling megah Eropa 25 Mei mendatang.

Starting Line Up Real Madrid: Diego Lopez; Varane, Ramos (kuning 79'), Coentrao (kuning 26') (Kaka 57'), Essien; Xabi Alonso (Khedira 67' - kuning 81'), Modric; Cristiano Ronaldo, Ozil, Di Maria; Higuain (kuning 43') (Benzema 57').

Starting Line Up Borussia Dortmund: Weidenfeller (kuning 83'); Piszczek, Subotic, Hummels, Schmelzer; Bender (kuning 45') (Santana 90'), Gundogan (kuning 43'); Blaszczykowski, Gotze (Grosskreutz 14'), Reus; Lewandowski (Kehl 87').

Rabu, 24 April 2013

Arjen Robben Bangga Bantai Barcelona

Performa brilian Bayern Munich di Allianz Arena, Rabu (24/4) dinihari WIB, membuahkan kemenangan masif 4-0 atas Barcelona pada partai pertama fase empat besar Liga Champions.

Hasil gemilang ini diakui Arjen Robben layak dibanggakan The Bavarians mengingat status sang lawan sebagai tim yang begitu dominan di pentas Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini luar biasa. Saya sulit mempercayainya. Barcelona telah mendominasi Eropa selama lima tahun terakhir. Kami bisa benar-benar bangga atas apa yang kami capai malam ini, tapi kami masih harus memainkan leg kedua dan harus berhati-hati," kata winger Belanda yang menyumbang satu gol ke gawang Victor Valdes ini kepada laman resmi UEFA.

"Sejak awal, saya merasa kami dapat memetik hasil bagus. Kami bermain sebagai tim sepanjang 90 menit."

Terdapat kontroversi dalam proses gol kedua Die Roten oleh Mario Gomez dan yang ketiga via kaki Robben sendiri.

Gomez terlihat sedikit off-side saat menyambut umpan sundulan Thomas Muller, sementara untuk gol Robben, Muller tampak sengaja menghalangi Jordi Alba. Robben ogah membahas insiden tersebut.

"Saya tak tahu, saya tak ingin membicarakan soal itu, saya ingin membicarakan tentang cara kami bermain malam ini. Saya pikir itu yang harus diutamakan," tuturnya kepada ITV.

"Kami berjuang untuk setiap jengkal lapangan dan mereka hanya mempunyai satu kans dan pada akhirnya kami benar-benar pantas mendapatkan kemenangan ini."