Senin, 25 Februari 2013

Hajar Bradford, Swansea juara Piala Liga inggris

Swansea City tidak menemui kesulitan berarti untuk memastikan diri sebagai juara Piala Liga Inggris 2012-13 usai menghancurkan klub divisi empat Bradford City 5-0.

Perjalanan menakjubkan Bradford di ajang Piala Liga akhirnya terhenti. Anak-anak asuh Phil Parkinson merupakan klub League Two pertama yang tampil di babak final setelah 1962 dan sukses melaju ke partai puncak usai menyingkirkan Wigan Athletic, Arsenal dan Aston Villa.

Namun, armada The Swans tampaknya terlalu kuat bagi Bradford. Skuat besutan Michael Laudrup tampil dominan sejak awal laga dan berhasil mengeksploitasi pertahanan pasukan Bantams dan memaksa kiper Matt Duke memungut bola hingga empat kali.

Pesta gol Swansea dibuka oleh Nathan Dyer ketika laga memasuki menit ke-16. Berawal dari serangan balik cepat yang dipimpin Wayne Routledge yang segera mengoper bola kepada Michu. Tendangan kaki kiri Michu masih bisa dibendung oleh Duke, namun kiper 35 tahun tidak bisa berbuat banyak ketika Dyer menyambar bola rebound dan mencetak gol dari jarak dekat.

Hingga pertengahan babak pertama, Swansea kian mendominasi laga dengan penguasaan bola mencapai 75 persen. Bradford bukan saja tidak mampu menciptakan peluang ke kubu The Swans, mereka harus bekerja keras membendung serangan Michu dkk.

Michu sendiri akhirnya menggandakan keunggulan Swansea lima menit sebelum turun minum setelah tendangannya menyambut umpan Pablo Hernandez meluncur melewati kaki Nathan McArdle dan bersarang di sudut jauh gawang Duke. Kedudukan 2-0 untuk Swansea bertahan hingga babak pertama berakhir.

Di babak kedua, dominasi Swansea terus bertahan. Dyer menambah derita Bradford dengan gol keduanya di menit 48 setelah menyelesaikan permainan satu-dua yang apik dengan Routledge. 3-0 untuk Swansea.

Situasi semakin buruk bagi Bradford yang kehilangan Matt Duke di menit 56 setelah kiper Inggris menjatuhkan Dyer di kotak terlarang. Seolah menambah garam di atas luka, wasit pun menghadiahkan penalti kepada Swansea.

Sempat berdebat cukup lama dengan Dyer, yang mengincar hat-trick, Jonathan De Guzman akhirnya ditunjuk sebagai algojo dan melakukan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan kiper pengganti Jon McLaughlan. 4-0 Swansea memimpin.

Setelah laga dipastikan menjadi milik mereka, Swansea pun menurunkan tempo permainan dan menunggu babak kedua berakhir. Meski demikian, mereka sempat mencetak gol kelima di masa injury time untuk membuat Bradford kian menderita.

Adalah De Guzman yang kembali mencatatkan namanya di papan skor. McLaughlan sempat melakukan penyelamatan gemilang atas peluang Michu, sebelum Routledge menyambar bola rebound. Sayang, tendangan Routledge masih membentur mistar.

Namun, bola jatuh di kaki Angel Rangel yang segera melepaskan umpan silang kepada De Guzman yang menyempurnakan kemenangan Swansea lima gol tanpa balas.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar