Swansea City tidak menemui kesulitan berarti
untuk memastikan diri sebagai juara Piala Liga Inggris 2012-13 usai
menghancurkan klub divisi empat Bradford City 5-0.
Perjalanan
menakjubkan Bradford di ajang Piala Liga akhirnya terhenti. Anak-anak
asuh Phil Parkinson merupakan klub League Two pertama yang tampil di
babak final setelah 1962 dan sukses melaju ke partai puncak usai
menyingkirkan Wigan Athletic, Arsenal dan Aston Villa.
Namun,
armada The Swans tampaknya terlalu kuat bagi Bradford. Skuat besutan
Michael Laudrup tampil dominan sejak awal laga dan berhasil
mengeksploitasi pertahanan pasukan Bantams dan memaksa kiper Matt Duke
memungut bola hingga empat kali.
Pesta gol Swansea dibuka oleh
Nathan Dyer ketika laga memasuki menit ke-16. Berawal dari serangan
balik cepat yang dipimpin Wayne Routledge yang segera mengoper bola
kepada Michu. Tendangan kaki kiri Michu masih bisa dibendung oleh Duke,
namun kiper 35 tahun tidak bisa berbuat banyak ketika Dyer menyambar
bola rebound dan mencetak gol dari jarak dekat.
Hingga
pertengahan babak pertama, Swansea kian mendominasi laga dengan
penguasaan bola mencapai 75 persen. Bradford bukan saja tidak mampu
menciptakan peluang ke kubu The Swans, mereka harus bekerja keras
membendung serangan Michu dkk.
Michu sendiri akhirnya
menggandakan keunggulan Swansea lima menit sebelum turun minum setelah
tendangannya menyambut umpan Pablo Hernandez meluncur melewati kaki
Nathan McArdle dan bersarang di sudut jauh gawang Duke. Kedudukan 2-0
untuk Swansea bertahan hingga babak pertama berakhir.
Di babak
kedua, dominasi Swansea terus bertahan. Dyer menambah derita Bradford
dengan gol keduanya di menit 48 setelah menyelesaikan permainan satu-dua
yang apik dengan Routledge. 3-0 untuk Swansea.
Situasi semakin
buruk bagi Bradford yang kehilangan Matt Duke di menit 56 setelah kiper
Inggris menjatuhkan Dyer di kotak terlarang. Seolah menambah garam di
atas luka, wasit pun menghadiahkan penalti kepada Swansea.
Sempat
berdebat cukup lama dengan Dyer, yang mengincar hat-trick, Jonathan De
Guzman akhirnya ditunjuk sebagai algojo dan melakukan tugasnya dengan
baik untuk menaklukkan kiper pengganti Jon McLaughlan. 4-0 Swansea
memimpin.
Setelah laga dipastikan menjadi milik mereka, Swansea
pun menurunkan tempo permainan dan menunggu babak kedua berakhir. Meski
demikian, mereka sempat mencetak gol kelima di masa injury time untuk
membuat Bradford kian menderita.
Adalah De Guzman yang kembali
mencatatkan namanya di papan skor. McLaughlan sempat melakukan
penyelamatan gemilang atas peluang Michu, sebelum Routledge menyambar
bola rebound. Sayang, tendangan Routledge masih membentur mistar.
Namun,
bola jatuh di kaki Angel Rangel yang segera melepaskan umpan silang
kepada De Guzman yang menyempurnakan kemenangan Swansea lima gol tanpa
balas.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar